1. KOMUNIKASI DALAM MANAJEMEN
A) Definisi Komunikasi
Komunikasi merupakan hal yag terpenting dalam manajemen karena proses manajemen baru terlaksana, jika komunikasi dilakukan.
Secara
morfologis, terminologi komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu
communis atau coninaunicatio yang berarti pemberitahuan, pemberian
bagian ( dalam sesuatu ), dan pertukaran tempat pembicaraan mengharapkan
pertimbangan atau jawaban dari pendengarnya, kata sifatnya communican
artinya berdialog, berunding, atau musyawarah (Anwar Arifin 1998:19).
Dalam bahasa inggris common, memiliki arti sama berkomunikasi berarti
berusaha untuk mencapai kesamaan makna atau kesamaan arti (Commonnes)
Pengertian
luas dari para ahli yaitu : Car I I.Hovland mengemukakan bahwa “the
process by which on individual / To modify the behaviour of other
individuals / Communicates ( komunikasi adalah proses dimana seseorang /
komunikator menyampaikan perangsang – perangsang [ biasanya
lambang-lambang dalam bentuk kata-kata ] untuk mengubah tingkah laku
orang lain / komunikasi ) Shimp (1993:8) mendefinisikan “ Communication
can be thought of the proses of establishing a sommonness of oneness of
thought between a sender and receiver. (menekankan lebih pada proses
komunikasi yang bertujuan terciptanya persamaan pemikiran atau pendapat
pada interaksi yang terjadi)
Harold Koontz dan Cyil O’Donnel menyatakan “ pemindahan informasi dari
seseorang ke orang lain terlepas dari dipercayai atau tidak, tetapi
informasi yang ditransfer tentulah harus dipahami penerima
R.C. Davis mendefinisikan suatu tahap dari proses kepemimpinan yang
memindahkan ide seseorang kepada orang lain untuk digunakan dalam
fungsi-fungsinya memimpin pekerjaan
William Albig mengemukakan proses pengoperan lambang-lambang yang mengandung pengertian antara individu-individu.
Komunikasi merupakam suatu proses yang bersifat personal karena makna/arti yang diperoleh pada dasarnya bersifat pribadi.
B) Menjelaskan Proses Komunikasi
Proses
komunikasi dapat dilihat dari unsur-unsur formula Lasswell yaitu who
(siapa pengirimnya/komunikator), say what (apa yang dikatakan/pesan), in
which channel (saluran komunikasi apa yang digunakan/mesia), what
effect (apa akibat yang akan ditimbulkan/efek) (Effendi,1993:256)
Dalam
proses komunikasi, kewajiban komunikator adalah mengusahakan agar
pesan-pesannya dapat diterima oleh komunikan sesuai dengan kehendak
pengirim
Proses Komunikasi (Kotler, 2000:551)
Pengirin (sender)
Pengirim / komunikator adalah orang yang berinisiatif dan menyiapkan pesan untuk disampaikan
Penerima merupakan pihak yang diharapkan mengerti pesan yang disampaikan oleh pengirim
Encoding
Merupakan proses penerjemahan informasi kedalam simbol-simbol tertentu
yang akan disampaikan kepada penerima informasi dalam komunikasi lisan
sehari-hari, encoding dilakukan secara relatif otomatis.
Pesan (message)
Pesan merupakan bentuk fisik hasil proses encoding. Kata merupakan pesan
dalam komunikasi lisan. Sedangkan tulisan merupakan pesan dalam
komunikasi tertulis seringkali pesan juga disampaikan dengan gerakan
tubuh, raut wajah, atau cara berbicara
Pesan adalah keseluruhan dari apa yang disampaikan oleh komunkator. Pesan bisa berupa informasi, ide, pikiran, atau perasaan.
Media komunikasi
Media komunikasi merupakan metode penyampaian informasi dari satu pihak lain
Decoding (penerjemahan)
Decoding merupakan proses dimana penerima menerjemahkan atau mengartikan pesan yang diterima
Penerima (Receiver)
Penerima merupakan pihak yang menerima dan diharapkan mengerti pesan yang disampaikan oleh pengirim
Umpan balik (feedback)
Umpan balik merupakan reaksi pihak penerima terhadap komunikasi yang dikirim oleh pengirim.
C) Menjelaskan Hambatan dalam Komunikasi
Alice A. Wright dan John J. Lynch,Jr (1995) mengklasifikasikan hambatan komunikasi menjadi empat yaitu
a)
Gangguan
b)
Kepentingan
c)
Motifasi;suatu komunikasi dapat berlangsung baik jika pesan yang disampaikan dengan motivasi dari penerima
d)
Prasangka
Hambatan-hambatan lain dalam
a)
Hambatan semantis yaitu hambatan karena bahasa, kata-kata/ kalimat-kalimat yang digunakan penafsiran banyak
b)
Hambatan teknis adalah hambatan yang disebabkan oleh alat-alat teknik yang digunakan untuk berkomunikasi yang kurang baik
c)
Hambatan biologis adalah hambatan yang ditimbulkan oleh kurang baiknya panca indra komunikator / komunikan misalnya gagu / tuli
d)
Hambatan psikologis adalah hambatan kejiwaan yang disebabkan perbedaan status dan keadaan misalnya direksi dan pesuruh
e)
Hambatan
kemampuan adalah hambatan yang disebabkan komunikan kurang mampu
menangkap dan menafsirkan pesan komunikasi sehingga dipersepsi serta
dilakukan salah
D) Pengertian Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal merupakan komunikasi yang mempunyai efek
besar dalam hal mempengaruhi orang lain terutama perindividu.
Secara umum definisi komunikasi interpersonal adalah sebuah proses
penyampaian pikiran-pikiran . informasi dari seseorang kepada orang lain
melalui suatu cara tertentu (biasanya dalam komunikasi diadik) sehingga
orang lain tersebut mengerti apa yang dimaksud oleh penyampaian
pikiran-pikiran / informasi
Komunikasi interpersonal merupakan aktivitas yang dilakukan dalam
kehidupan sehari-haridan merupakan cara untuk menyampaikan dan menerima
pikiran-pikiran, informasi,gagasan, perasaan,dan bahkan emosi seseorang
sampai pada titik tercapainya pengertian yang sama antara komunikator
dan komunikan
Komunikasi inetrpersonal dikatakan efektif, apabila memenuhi tiga persyaratan utama, yaitu :
Pengertian
yang sama dengan terhadap makna pesan indikator komunikasi dikatakan
efektif adalah apabila makna pesan yang dikirim oleh komunikator sama
dengan makna pesan yang diterima oleh komunikan
Melaksanakan pesan sukarela
Indikstor komunikasi interpersonal yang efektif adalah bahwa komunikasi
menindak lanjuti pesan tersebut dengan perbuatan dan dilakukan secara
sukarela, tidak karna dipaksa
Meningkatkan
kualitas hebungan antar pribadi efektifivitas dalam komunikasi
interpersonal akan mendorong terjadinya hubungan yang positif terhadap
rekan keluarga dan kolega.
Komunikasi interpersonal efektif dalam organisasi yang mencakup componential & situational, yaitu :
Komunikasi dalam organisasi atau perusahaan dapat menentukan efektif
atau tidaknya dalam suatu penyampaian pesan atau perintah antar anggota
organisasi, baik antara atasan dengan bawahan (downward communication),
bawahan dengan atasan (upward communication), maupun antar anggota yang
jabatannya setaraf (lateral communication). Secara sederhana, komunikasi
adalah proses penyampaian atau transfer dan pemahaman suatu pengertian
(meaning). Jadi dalam berkomunikasi, kita harus efektif menyampaikan
pesan yang ada pada kita kepada orang lain. Adapun berkomunikasi secara
langsung dan sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan kepada orang
lain. Karena dapat mengubah sikap, pendapat dan perilaku seseorang
dengan efek umpan balik secara langsung. Proses berkomunikasi dimulai
dari adanya pesan yang akan disampaikan oleh pengirim, kemudian
ditransfer melalui suatu channel (saluran), kemudian diterima oleh
penerima. Adapun komunikasi interpersonal efektif dalam suatu organisasi
mencakup dua bagian yaitu componential dan situational.
1. Componential
Menjelaskan
komunikasi antar pribadi dengan mengamati komponen-komponen utamanya,
dalam hal ini adalah penyampaian pesan oleh satu orang dan penerimaan
pesan oleh orang lain dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk
memberikan umpan balik dengan segera.
2. Situasional
Interaksi tatap muka antara dua orang dengan potensi umpan balik langsung dengan situasi yang mendukung disekitarnya.
Sumber :
•
Pace, R.
Wayne & Faules, Don F> (2001). Komunikasi organisasi : strategi
meningkatkan kinerja perusahaan. Terjemahan oleh Deddy Mulyana. Bandung :
Remaja rosda karya
•
Munic. (2008). Kurikulum berbasis teknologi informasi dan komunikasi Bendung : Alfabeta
•
Arifin, Anwar. (1998) Ilmu Komunikasi. Jakarta Raja Grafindo Persuda.
•
Effendi, Onong Uchana .(1993). Ilmu, teori dan filsafat komunikasi Bandung : citra Aditya Bakti
•
Dr. Badrudin, M. Ag. (2013). Dasar-dasar manajemen Bandung : Alfabeta
E. Model Pengolahan Informasi
Model pengolahan informasi komunikasi
Model Pengolahan Informasi pada dasarnya
menitikberatkan dorongan-dorongan internal (datang dari dalam diri)
manusia untuk memahami dunia dengan cara menggali dan mengorganisasikan
data, merasakan adanya masalah dan mengupayakan jalan pemecahannya,
serta mengembangkan bahasa untuk mengungkapkannya
Model pengolahan informasi dibawah ini ada 4 yaitu:
a. Rational
Proses informasi adalah proses menerima, menyimpan dan mengungkap
kembali informasi. Dalam proses pembelajaran, proses menerima informasi
terjadi pada saat siswa menerima pelajaran. Proses menyimpan informasi
terjadi pada saat siswa harus menghafal, memahami, dan mencerna
pelajaran. Sedangkan proses mengungkap kembali informasi terjadi pada
saat siswa menempuh ujian atau pada saat siswa harus menerapkan
pengetahuan yang telah dimilikinya untuk memecahkan masalah yang
dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu perlu dikemukakan bahwa informasi masuk ke dalam kesadaran
manusia melalui pancaindera, yaitu indera pendengaran, penglihaan,
penciuman, perabaan, dan pengecapan. Informasi masuk ke kesadaran
manusia paling banyak melalui indera pendengaran dan penglihatan.
Berdasarkan alas an tersebut , maka media yang banyak digunakan adalah
media audio, media visual, dan media audiovisual (gabungan media audio
dan visual). Belakangan berkembang konsep multimedia, yaitu penggunaan
secara serentak lebih daripada satu media dalam proses komunikasi,
informasi dan pembelajaran. Konsep multimedia diasarkan atas
pertimbangan bahwa penggunaan lebih dari pada satu media yang menyentuh
banyak indera akan membuat proses komunikasi termasuk proses
pembelajaran lebih efektif.
Dalam proses komunikasi atau proses informasi (dan juga proses
pembelajaran) sering dijumpai masalah atau kesulitan. Beberapa masalah
dalam proses komunikasi, misalnya:
Ditinjau dari pihak siswa: Kesulitan bahasa, sukar menghafal, terjadi
distorsi atau ketidakjelasan, gangguan pancaindera, sulit mengungkap
kembali, sulit menerima pelajaran, tidak tertarik terhadap materi yang
dipelajari, dsb. Di tinjau dari pendidik, misalnya pendidik tidak mahir
mengemas dan menyajikan materi pelajaran, faktor kelelahan, ketidak
ajegan, dsb. Ditinjau dari pesan atau materi yang disampaiakan,
misalnya: materi berada jauh dari tempat siswa, materi terlau kecil,
abstrak, terlalu besar, berbahaya kalau disentuh, dsb.
Rasional penggunaan media menurut teori kerucut pengalaman (cone experience)
Idealnya dalam proses pembelajaran, pendidik memberikan pengalaman
nyata dan langsung kepada siswa. Semakin nyata, kongkrit dan langsung,
semakin mudah pula siswa dapat menangkap materi pelajaran. Namun karena
keadaan, tidak selamanya pendidik dapat memberikan pengalaman secara
langsung dan nyata. Karena itu sesuai dengan teori kerucut pengalaman
karya Edgar Dale, dalam mengajar jika pengalaman langsung tidak mungkin
dilaksanakan, maka digunakan tiruan pengalaman, pengalaman yang
didramatisaikan, demonstrasi, karya wisata, pameran, televisi
pendidikan, gambar hidup, gambar mati, radio dan rekaman, lambang
visual, dan lambang verbal.
B. Limited capacity
C. Expert
D. Cybermetic
F. Model Interaktif Manajemen
1. Confidence
Dalam manajemen timbulnya suatu interaksi karena
adanya rasa nyaman. Kenyamanan tersebut dapat membuat suatu organisasi
bertahan lama dan menimbulkan suatu kepercayaan dan pengertian.
2. Immediacy
Ini adalah model organisasi yang membuat suatu organisasi tersebut menjadi segar dan tidak membosankan
3. Interaction management
Adanya berbagai interaksi dalam manajemen seperti mendengarkan dan juga menjelaskan kepada berbagai pihak yang bersangkutan
4. Expressiveness
Mengembangkan suatu komitmen dalam suatu organisasi dengan berbagai macam ekspresi perilaku.
5. Other-orientation