Penerapan Sistem
Informasi dalam Bidang Psikologi
Menurut Ladjamudin
(2005), sistem informasi merupakan suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang
terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu
menyajikan informasi.
Psikologi sendiri
berbicara tentang manusia. jika digabungkan, sistem informasi psikologi
mencangkup : Hardware,Software, People, Procedurs , Data
dan manusia. Dimana Hardware dan software sebagai mesin. Sedangkan prosedur
dan manusia sebagai pelaku, Dan data berfungsi sebagai jembatan dari keduanya.
Sistem informasi bisa dimanfaatkan oleh pelaku psikologi untuk membantu mereka
saat penghitungan skor dalam beberapa tes psikologi. Jadi sistem informasi psikologi adalah suatu
bidang kajian ilmu yang mempelajari tentang hubungan antara ilmu psikologi itu
sendiri dalam kaitannya dengan penggunaan komputer dan aplikasinya dalam bidang
psikologi. Perusahaan sekarang ini banyak menggunakan software tentang alat tes
agar waktu yang digunakan dalam menyeleksi calon karyawan baru lebih cepat dan
efisien, serta tidak membuang tenaga para penyeleksinya juga, sebut saja
psikotes. Psikotest merupakan prosedur pemeriksaan yg telah mengalami
pembakuan, yg dimaksudkan untuk menyelidiki dan menetapkan sifat-sifat psikis
khusus individu serta melakukan pengujian mental.
Kelebihan dan
kekurangan dari sistem informasi psikologi memberikan banyak keuntungan dari
segi penghematan waktu, tenaga, dan memudahkan kinerja user (pemakai) dalam
mengukur kepribadiannya masing-masingn jika dilihat dari contoh tersebut.
Kekurangannya yaitu tidak dapat melihat secara detail hasilnya. Saat ini laboratorium psikologi juga menggunakan prinsip ilmu
komputer untuk menghemat tenaga dan waktu.
Contoh:
1.
Konseling online
(anak-anak, remaja, wanita dll) yang sekarang banyak beredar dan banyak hadir
di situs jejaring sosial. Prayitno dan Amti (2004) mengemukakan bahwa
konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli
kepada seorang atau beberapa orang individu,
baik anak-anak, remaja, maupun dewasa agar orang yang dibimbing dapat
mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri dengan memanfaatkan
kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan
norma-norma yang berlaku.
2.
Tes Psikologi
adalah suatu pengukuran yang objektif dan terstandar terhadap sampel dari suatu
perilaku. Contohnya tes psikologi yaitu : PAULI, PAPIKOSTICK, dan IST.
a. Tes pauli adalah tes untuk melihat hasil kerja
yang dipengaruhi oleh daya tahan, ketekunan, dan ketelitian.
b. Tes papikostick adalah tes yang digunakan
untuk mengukur dinamika kepribadian dari seseorang dengan memperhatikan
keterkaitannya dengan dunia sekitarnya.
c. Tes IST (Intelligenz Struktur Test) merupakan
salah satu tes psikologi untukmengukur tingkat intelegensi seseorang. Tes IST
sangat familiar digunakan oleh biro-biro psikologi saat ini.
Dalam psikologi faal juga terdapat serangkaian
tes yang salah satunya adalah tes berdasarkan bercak tinta dan tes blackdots.
Jadi sangat erat kaitannya antara ilmu psikologi dan sistem informasi, karena
beberapa tes psikologi yang sudah dijelaskan tadi dapat dikelola menggunakan
sistem komputer.
Sebuah sistem informasi yang dibangun dan
dipelihara dengan baik akan memberikan manfaat bagi pemakainya. Namun, ternyata
sistem informasi juga memiliki dampak negatif, terutama pada psikologis
seseorang, contohnya:
1. Information anxiety
Banyaknya
informasi yang diterima seringkali membuat kita kesulitan dalam memilah
prioritas dan menentukan kebenaran, hingga akhirnya kita mengalami kecemasan
dan berakhir dengan terjebak leh informasi tersebut.
2. Dehumanization
Hilangnya penghargaan atas nilai seseorang sebagai individu digantikan dengan sederet angka identitas yang tertera dalam sistem informasi.
Hilangnya penghargaan atas nilai seseorang sebagai individu digantikan dengan sederet angka identitas yang tertera dalam sistem informasi.
3. Health Issues
Stress yang
ditimbulkan oleh penggunaan peralatan dan aplikasi berbasis teknologi
informasi. Pengaruh radiasi gelombang elektromagnetik terutama pada ponsel,
pengaruh radiasi layar monitor, masalah persendian akibat kesalahan penggunaan
keyboard dan mouse, dsb.
4. Lost of Privacy
Identitas digital
yang dimiliki setiap orang membuat keberadaan orag tersebut selalu terdeteksi.
5. Cookies
Semakin banyak
informasi yang kita tampilkan di internet, dengan atau tanpa kita sadari yang
membuat peluang penyalahgunaan oleh pihak-pihak yang tidak berwenang. Contoh:
Facebook, Twitter, Friendster.
6. Digital Gap
Semakin nyata
adanya kesenjangan antara kelompok yang menguasai TI dengan kelompok yang tidak
menguasai TI baik dalam kesehatan maupun dalam pekerjaan.
7. Possible Massive Unemployment
Adanya
pengurangan tenaga kerja terhadap pekerja yang tidak menguasai TI, padahal
belum tentu orang-orang yang tidak menguasai TI memiliki potensi yang handal.
8. Impact of Globalization on Culture
Semakin menipisnya nilai-nilai budaya
lokal akibat pengaruh globalisasi. Misalnya, kebanyakn orang mengunduh
lagu-lagu asing dan modern, hingga lagu-lagu daerah tidak didengarkan lagi
bahkan tidak diketahui.
Sumber :
https://books.google.co.id/books?id=OxNmCAAAQBAJ&pg=PA32&dq=tes+papi+kostick+adalah&hl=id&sa=X&ved=0CBkQ6AEwAGoVChMIs6CrrOfVyAIVxnCOCh1gcAy1#v=onepage&q=tes%20papi%20kostick%20adalah&f=false